MedanNews

Lestarikan Warisan Melayu

×

Lestarikan Warisan Melayu

Sebarkan artikel ini
Penampilan "Pakpung", sebuah seni pertunjukan tradisional yang memadukan tarian, nyanyian, pantun, serta alunan musik dari gendang, biola, akordeon, dan serunai bangsi.
Penampilan "Pakpung", sebuah seni pertunjukan tradisional yang memadukan tarian, nyanyian, pantun, serta alunan musik dari gendang, biola, akordeon, dan serunai bangsi.

MEDAN – analisatoday.com – Dalam semangat menjaga dan merayakan kekayaan budaya lokal, Pemerintah Kota Medan kembali menggelar Car Free Night yang berlangsung meriah dan penuh warna pada Sabtu, (30/8/2025). Kegiatan ini tak hanya menjadi ruang hiburan bagi warga dan turis, tetapi juga menjadi momentum penting dalam melestarikan warisan budaya Melayu, yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Kota Medan.

Ribuan masyarakat dan pengunjung, termasuk turis domestik dan mancanegara, tampak antusias mengikuti rangkaian acara yang diisi dengan pertunjukan seni, kuliner tradisional, serta hiburan budaya khas Melayu.
Salah satu daya tarik utama dalam acara tersebut adalah penampilan “Pakpung”, sebuah seni pertunjukan tradisional yang memadukan tarian, nyanyian, pantun, serta alunan musik dari gendang, biola, akordeon, dan serunai bangsi. Pertunjukan ini rutin disajikan setiap kali Car Free Night berlangsung, atas inisiatif Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan.

“Kegiatan seperti ini membuat kita lebih mengenal dan menghargai kekayaan budaya kita sendiri,” ujar salah satu pengunjung.

Alfret Sinaga, warga dari Kota Siantar yang hadir di acara tersebut, mengaku kagum dengan suasana dan upaya pelestarian budaya yang ditampilkan. “Pakpung itu sangat unik. Musik dan pantunnya khas sekali. Ini warisan yang harus terus dipertahankan. Medan memang identik dengan budaya Melayu seperti ini,” ujarnya.

Dukungan terhadap upaya Wali Kota Medan dalam melestarikan budaya lokal pun mengalir dari berbagai pihak. Banyak pengunjung berharap agar kegiatan seperti ini bisa terus digelar secara rutin sebagai sarana promosi budaya dan sekaligus edukasi bagi generasi muda.

Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan wisatawan, pelestarian budaya Melayu di Kota Medan diharapkan tak hanya terjaga, tetapi juga bisa menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia. Upaya ini sekaligus menegaskan bahwa pelestarian budaya bukan semata tugas pemerintah, melainkan hasil kerja bersama semua elemen masyarakat. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *