AnalisaToday.comMEDAN Pada perdagangan hari ini, Selasa (9/7/2024), agenda ekonomi penting yang akan berpengaruh ke pasar keuangan global adalah testimoni Gubernur Bank Sentral AS, disampaikan sekitar pukul 21.00 WIB. Sehingga dampak ke pasar keuangan baru akan dirasakan pada perdagangan esok hari. Pada perdagangan pagi ini, sejumlah bursa di Asia ditransaksikan di zona merah.
Hal itu dikatakan Pengamat Ekonomi Sumut Gunawan Benjamin di Medan, Selasa (8/7/2024).
Menurutnya, secara teknikal, IHSG berpeluang untuk mengalami koreksi terbatas. Mengingat IHSG sejauh ini dinilai masih memasuki area jenuh beli, sehingga rawan untuk mengalami koreksi.
IHSG pada perdagangan pagi ini ditransaksikan mendatar di level 7.250. Dimana IHSG berpeluang untuk bergerak dalam rentang 7.200 hingga 7.270.
Rilis data penjualan ritel pada hari ini diproyeksikan akan banyak mempengaruhi kinerja IHSG dibandingkan dengan mata uang rupiah.
“Jika penjualan ritel pada bulan Mei kembali memburuk dibandingkan bulan sebelumnya, saya mengkuatirkan akan ada tekanan tambahan pada IHSG. Dimana emiten saham yang berkorelasi dengan kinerja perusahaan ritel berpeluang mengalami tekanan,” jelasnya.
Disisi lain, imbal hasil US Treasury terpantau bergerak turun dibandingkan perdagangan sehari sebelumnya. Imbal hasil US Treasury sejauh ini berada di level 4.27% jelang pidato Gubernur Bank Sentral AS. Pada sesi perdagangan pagi ini, Rupiah dibuka melemah di level 16.290 per US Dolar. Kinerja mata uang rupiah berpeluang untuk kembali menyentuh 16.300 per US Dolar.
Sikap hawkish The FED bisa aja kembali menekan kinerja mata uang rupiah. Dan Rupiah berpeluang ditransaksikan dalam rentang 16.250 hingga 16.300 per US Dolar. Seiring dnegan pelemahan mata uang rupiah, harga emas juga ditransaksikan melemah dikisaran level $2.361 per ons troy nya.
(red)