Politik

Aulia Rachman “Curhat” Setelah Tak Dapat Perahu

×

Aulia Rachman “Curhat” Setelah Tak Dapat Perahu

Sebarkan artikel ini
Aulia Rachman Curhat Setelah Tak Dapat Perahu ke Rico Waas
Aulia Rachman bersama Rico Waas saat berada di Warkop Jurnalis, Medan

MEDAN-analisatoday.com – Wakil Walikota Medan, Aulia Rachman batal berlayar di Pilkada Kota Medan tahun 2024, setelah sejumlah Partai Politik ‘kompak’ menaruh dukungan.

Partai Solidaritas (PSI), Partai Demokrat hingga Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sebelumnya berniat mengusungnya sebagai calon Walikota Medan kini tinggal kenangan. Meski begitu, Wakil walikota Medan ini tidak ambil pusing. Walaupun sudah berencana maju di Pilkada Medan bersama Hidayatullah kader PKS dan anggota DPR RI periode 2019-2024.

“Politik kita itu, Allah yang memutuskan. Yang penting kita sudah berusaha. PSI mundur, Demokrat mundur dan PKS mengalihkan dukungannya kepada calon dari partainya,”kata Aulia Rachman di Warung Incek Budi (WIB), di Jalan Agus Salim, Kota Medan, Senin 2 September 2024.

Di warung tersebut, Aulia Rachman ditemani Bacalon Walikota Medan, Rico Waas. “Untuk saat ini saya belum keluar dari PSI, masih tetap menjadi kader PSI, walaupun partaiku sendiri tidak mengusung,” ujarnya.
Aulia Rachman blak-blakan soal PKS, yang menilai ada permintaan yang tidak bisa dipenuhinya, bila tetap mendukungnya. Atas permintaan yang enggan dibeberkan tersebut, membuatnya (Aulia) ikhlas PKS mengusung Hidayatullah dan Ahmad Yasir Rico Lubis di Pilkada Medan 2024.

“Kalau bahasa anak muda sekarang permintaan PKS ‘di luar nurul’. Jadi, kita gak bisa berbuat dan bahasa terakhirnya adalah ‘yang sabar ya dek’,”ucap Aulia sapaan akrabnya.

Aku, tambah dia, tidak akan menyalahkan siapapun dalam proses pencalonan itu. “Jadi kita tidak mau menyalahkan, tidak ada yang salah tapi setidaknya ini menjadi sebuah catatan pribadi saya. Jadi, Allah berikan yang terbaik buat kita, yakin lah ini semua ada hikmahnya,” ungkapnya.

Aulia merasa bahwa gaya dan minatnya tidak cocok di dunia politik, sehingga ia lebih memilih fokus pada bisnis. Meskipun begitu, ia menegaskan bahwa saat ini ia masih tetap menjadi kader PSI dan yakin bahwa keputusan PSI dan Partai Demokrat untuk mencabut dukungan adalah yang terbaik.

“Untuk saat ini saya belum keluar dari PSI, masih tetap menjadi kader PSI,” tegasnya. Dia menyadari bahwa ada kepentingan besar yang mendasari keputusan-keputusan tersebut.

“Kita tidak bisa menyalahkan partai yang telah memberikan dukungan dan kemudian menariknya secara tiba-tiba, karena ada pertimbangan dan alasan yang mungkin tidak kita ketahui. Ia meyakinkan bahwa kita harus percaya bahwa semua ini memiliki hikmahnya sendiri,” terangnya.

Ada kepentingan, tambah dia, yang lebih besar dibalik itu, sehingga tidak bisa menyalahkan partai yang sudah memberi dukungan dan tiba-tiba menarik dukungan.

“Saya berharap agar Allah memberikan yang terbaik bagi kita semua dan yakin bahwa segala kejadian ini memiliki tujuan yang baik di baliknya,” pungkasnya. Frans Marbun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *