HUMBANG HASUNDUTAN, analisatoday.com – Dalam suasana duka dan keprihatinan yang mendalam, Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan, MST, bersama masyarakat, menyerukan dengan tegas agar pihak berwenang segera menghentikan aktivitas dugaan penebangan hutan ilegal yang berlangsung di Kecamatan Parlilitan dan Tarabintang, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).
Seruan ini bukan hanya sekadar tuntutan administratif, melainkan panggilan untuk menyelamatkan sisa-sisa hutan yang menjadi nadi kehidupan dan benteng alam dari bencana dahsyat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Sumatera Utara, Ir. Yuliani Siregar, MAP, mengungkapkan keprihatinan mendalamnya atas terus berlangsungnya kegiatan penebangan hutan yang dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Saya telah meminta KPH Wilayah 13, Esra Sardina Sinaga, untuk segera menghentikan seluruh aktivitas penebangan di kawasan Parlilitan dan Tarabintang, terutama karena keluhan masyarakat yang semakin menjerit atas kerusakan hutan yang tidak terkendali,” ucap Yuliani melalui sambungan telepon kepada wartawan (25/3/2025).
Tak hanya itu, Yuliani menegaskan bahwa tanggung jawab atas izin penebangan seharusnya tidak semata-mata dibebankan kepadanya sebagai kepala dinas. “Izin penebangan dikeluarkan oleh UPT Kementerian Kehutanan. Kita tidak bisa terus membiarkan keputusan sepihak itu, terutama saat dampak negatifnya sudah mulai dirasakan oleh masyarakat dan alam,” tegasnya dengan nada penuh emosi.
Keterlibatan Ephorus HKBP menambah kekuatan seruan untuk menyelamatkan alam. Pdt. Dr. Victor Tinambunan, MST, yang mewakili suara umat HKBP, telah turun ke lapangan dengan hati yang pedih melihat hutan yang dulu hijau kini terancam punah oleh praktik penebangan ilegal.

“Bukan hanya soal izin, ini soal jiwa bumi kita. Hutan yang hancur dapat memicu bencana alam yang jauh lebih dahsyat, seperti banjir dan longsor, yang pastinya akan menimpa masyarakat yang tak berdosa,” ujar beliau, menyuarakan keprihatinan yang mendalam dan menggugah hati setiap insan.
Menyikapi hal tersebut, Yuliani pun berjanji akan menindaklanjuti informasi dengan serius sesuai kewenangannya. “Kami siap mendukung aksi nyata HKBP. Kami akan menyediakan bibit-bibit pohon untuk ditanam kembali di area strategis, sebagai upaya memulihkan ekosistem yang telah rusak. Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk menjaga warisan alam demi generasi mendatang,” tambahnya, menekankan bahwa keberlangsungan hidup manusia dan lingkungan tidak dapat dipisahkan.
Hingga berita ini diturunkan, respons resmi dari UPT Kementerian Kehutanan dan Balai Pengelolaan Hutan Lestari (BPHL) Sumut masih dinanti. Namun, yang pasti, suara hati masyarakat dan panggilan dari alam telah terdengar jelas: sudah waktunya bertindak sebelum bencana alam yang lebih dahsyat datang menghantam dan menelan lebih banyak nyawa yang tak bersalah.(ACM)