TANAHKARO-analisatoday.com-Kampanye Calon Gubernur (Cagub) Sumut, Bobby Nasution di Kabupaten Tanah Karo, disambut bencana Alam. Kampanye itu pun menuai kritikan dari tokoh Pemuda Karo karena dilakukan dilapangan yang jauh dari lokasi bencana.
“Ini mirip seperti lagu Diana Nasution, ‘disini aku menunggumu disana kau bercumbu’ disini warga menunggu bantuan, disana dia bersenandung ria, responsifnya kurang,”kata Ipal, salah satu Tokoh Karo, Minggu (13/10/2024).
Lebih etis, sambung Ipal, kampanye itu dilakukan dengan melihat dan memberikan bantuan berupa logistic kepada para korban. “Sejumlah Desa dari dua Kabupaten yakni Karo dan Dairi itu disediakan Helicopter untuk menyuplai logistic dan alat berat untuk membangun jalur darat. Dia (Bobby) punya akses itu kan, karena mertuanya Presiden,”ujarnya.
Saat ini, tambah dia, tim yang ada dilokasi untuk membantu mengevakuasi warga itu baru Basarnas, PNPB dan Polisi. Ada ribuan masyarakat yang sedang menunggu penanganan dari Pemerintah. “Saya ragu, jika terpilih nanti dia akan respon terhadap warga yang terdampak seperti ini,”terangnya.
Menurut dia, hiruk-pikuk suasana kebatinan warga Karo yang terkena banjir dan longsor dan berbanding terbalik dengan kampanye Bobby diatas pentas. “Ini menyedihkan, disana bersenandung disini bersedih,”ungkapnya.
Padahal, sambung dia, Bobby memiliki akses untuk meminta peralatan dan perlengkapan untuk membantu warga, seperti Helikopter, Alat berat dan lainnya. “Sejumlah Desa itu terisolir, tidak bisa masuk kendaraan. Mereka sedang kelaparan, kehausan dan kedinginan. “Atau apakah ini pertanda bencana bagi warga Karo? Mengapa kampanye itu tidak dilokasi?”ungkapnya.
Ipal menjelaskan, sejumlah Desa yang terisolir itu yakni Desa Tupang Telu, Desa Ketawaren, Desa Naga, Desa Lau Kidupen, Desa Lau Lingga, Desa Bulu Pancur, Kecamatan Juhar dan Desa Suka Dame (Dusun Juma Batu) Kabupaten Karo, sementara Desa yang terisolir dari Kabupaten Dairi yakni Desa Pamah Silleplep, Desa Pinem, Desa Telko dan Desa Sigedang Kabupaten Dairi, Desa Sigedang Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi.
“Lebih dari 100 Ha ladang warga terendam banjir dan terkena dampak. Sulit membayangkan mereka (warga) setelah ini,”pungkasnya.Frans Marbun