AnalisaToday.com, Panyabungan – PT SMGP (Sorik Marapi Geothermal Power), perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi mengadakan sosialisasi tentang hidrogen sulfida (H2S) kepada siswa-siswi SMPN 1 Kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Senin (22/7/2024)
Kegiatan yang berlangsung di ruang perpustakaan sekolah itu dihadiri 29 orang guru serta kepala sekolah, dan 210 orang siswa sebagai peserta. Sedangkan dari PT SMGP hadir acting kepala teknik panas bumi, Zico D.P didampingi Ngalim selaku koordinator community development beserta tim dan Abdul Hakam selaku narasumber sosialisasi H2S dan Tim Health Safety and Enviroment (HSE) beserta tim.
Kepada wartawan, Ngalim menjelaskan CDCR PT SMGP memiliki program community development yang dikenal dengan Comdev. Comdev adalah program pemberdayaan Masyarakat, di mana dalam pelaksanaan program comdev di lapangan kegiatan dikelompokkan menjadi 5 pilar program, yaitu; pilar ekonomi, pilar Pendidikan, pilar Kesehatan, pilar lingkungan dan pilar sosial, budaya dan keagamaan.
“Kegiatan sosialisasi H2S ini merupakan salah satu materi dari kegiatan ekstrakurikuler program community development di pilar Pendidikan. Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini tim community development bekerjasama dengan tim HSE (health safety and enviroment), bertujuan menyebarluaskan informasi dan pemahaman anak didik siswa SMPN 1 dan para guru tentang H2S (Hidrogen Sulfida), karena itulah PT. SMGP memberikan sosialisasi ke semua lapisan masyarakat di sekitar WKP khusunya siswa di SMPN 1 Puncak Sorik Marapi,” jelas Ngalim.
Ia mengatakan, sosialisasi ini dilakukan di SMPN 1 Puncak Sorik Marapi karena sekolah tersebut berada di wilayah kerja perusahaan, yang mana siswa-siswinya mayoritas berasal dari desa-desa di sekitar PT SMGP.
“Sehingga para siswa dan guru yang berasal dari desa WKP PT. SMGP bisa membantu memberikan informasi pemahaman yang benar tentang bahaya dan cara mitigasi H2S sesuai bahasa lokal masyarakat sekitar WKP,” ungkapnya.
Ngalim juga menerangkan, materi pada sosialisasi ini meliputi pengenalan tentang H2S, kemudian dari mana sumber H2S, sifat-sifat H2S, bahaya H2S dan bagaimana cara mitigasinya.
“Metode dan media yang digunakan dalam sosialisasi antara lain dengan pemaparan langsung dari narasumber, diskusi tanya jawab, pengenalan alat pengukuran H2S (gas detektor/personal alarm monitoring) dan self contianmend breathing apparatus (SCBA). Simulasi penggunaan peralatan dan pengukuran gas H2S langsung dilakukan agar peserta mudah memahami materi, dengan ingat akan peragaan/simulasi bahaya dan cara menanggulangi H2S, maka peserta akan ingat makna dalam kehidupan,” terangnya.
Ia menambahkan, kegiatan sosialisasi ini akan terus dilakukan secara berkala baik di sekolahan maupun di desa desa yang bersentuhan langsung dengan operasional PT. SMGP.
“Alhamdulillah kegiatan sosialisasi berjalan dengan lancar dan antusias penerimaan dari para guru dan murid sangat meriah. Bukan hanya itu, pemahaman murid dari pemaparan narasumber dapat diserap dengan baik. Hal ini terbukti banyak pertanyaan yang disampaikan oleh narasumber bisa dijawab dengan benar baik oleh para siswa dan guru. Untuk itu, kami atas nama Tim Community Development mengucapkan banyak terimakasih atas dukungan dari semua pihak, sehingga terlaksananya kegiatan sosialisasi ini,” ucap Ngalim.
Terpisah, Kepala Teknik Panas Bumi PT SMGP, Ali Sahid mengungkapkan pihaknya serius dalam pemberdayaan masyarakat sebagai tindak lanjut program kerja comdev yang sudah diinisiasi sejak tahun 2023 yang lalu.
“Kegiatan ini dilakukan sebagai tindak lanjut program kerja comdev yang sudah diinisiasi pada tahun 2023. Kemudian Sinergi program HSE dalam upaya menyebar luaskan informasi yang benar mengenai pemahaman H2S di warga desa sekitar WKP, dan adanya pemahaman informasi simpang siur di masyarakat yang kurang benar sehingga menyebabkan kesalahpahaman. Oleh karena itu, PT. SMGP hadir melalui program Community Development sebagai bukti nyata komitmen membantu peningkatan wawasan dan pengetahuan masyarakat sekitar WKP tentang apa itu sebenarnya H2S. Dengan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai H2S, diharapkan dapat menghilangkan isu-isu yang kurang benar dan kejadian-kejadian yang tidak diinginkan sehingga hubungan masyarakat sekitar WKP dan PT. SMGP lebih harmonis,” ungkap Ali Sahid.
Kepala SMPN 1 Puncak Sorik Marapi, Saharni mengucapkan terima kasih kepada manajemen PT SMGP yang telah hadir memberikan edukasi pemahaman kepada para guru dan siswa tentang H2S. Kegiatan sosialisasi ini, kata Saharni, memberikan wawasan kepada guru dan siswa sehingga tidak lagi salah pemahaman tentang H2S.
“Materi dari narasumber cukup jelas tentang H2S dan cara mitigasi, melalui simulasi dan peragaannya. Ini langkah positif bagi kami guru dan siswa untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar kami agar tidak ada kekeliruan informasi di kemudian hari,
“Tentunya kami mengucapkan terima kasih kepada PT.SMGP atas program-programnya khususnya di bidang pendidikan. Harapan kami kepada SMGP, program pembinaan siswa terus berkelanjutan, baik kegiatan ekstrakurikuler maupun intrakurikuler dalam mata pelajaran IPA dan IPS karena berkaitan langsung dengan lingkungan mereka sehari-hari,” ujar Saharni.
(mdc/mdz)