News

Rapat Konsolidasi Wilayah MES se-Sumatera Dibuka PJ Gubsu

×

Rapat Konsolidasi Wilayah MES se-Sumatera Dibuka PJ Gubsu

Sebarkan artikel ini
Pj Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni didampingi Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi Sumut yang juga anggota DPR RI Komisi V Musa Rajekshah, Sekretaris MES Pusat Teguh Santosa, serta Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumut Khoirul Muttaqien, menghadiri sekaligus membuka Rapat Konsolidasi Wilayah (RAKOSWIL) MES Sumut, di Ballroom 2 Hotel Santika Dyandra Medan, Jum'at (15/11/2024).
Pj Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni didampingi Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi Sumut yang juga anggota DPR RI Komisi V Musa Rajekshah, Sekretaris MES Pusat Teguh Santosa, serta Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumut Khoirul Muttaqien, menghadiri sekaligus membuka Rapat Konsolidasi Wilayah (RAKOSWIL) MES Sumut, di Ballroom 2 Hotel Santika Dyandra Medan, Jum'at (15/11/2024).

MEDAN – analisatoday.com-Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni membuka secara resmi membuka Rapat Konsolidasi Wilayah (Rakoswil) Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) se-Sumatera. Kegiatan ini berlangsung di Ballroom 2, Hotel Santika, Medan, Sumut, Jumat (15/11/2024).

Dalam sambutannya, Fatoni menyampaikan selamat datang kepada para pimpinan MES dari berbagai provinsi di Sumatera, serta semua peserta Rakoswil. Sumut sebagai tuan rumah tentunya memiliki potensial dari segi pengembangan konsep perekonomian berbasis syariah karena memiliki luas wilayah, jumlah penduduk, keragaman serta potensi objek wisata yang besar sehingga sangat tepat dijadikan tempat berkegiatan dalam skala nasional.

“Ekonomi syariah juga cukup berkembang di sini. Dan Sumatera Utara memiliki luas wilayah yang cukup luas, termasuk salah satu provinsi yang terluas di Indonesia. Jadi kalau tiga hari (keliling) rasanya masih belum cukup. Sumatera Utara ini juga memiliki jumlah penduduk yang cukup besar, sehingga potensi ekonomi syariah di Sumatera Utara ini sangat besar,” ujar Fatoni.

Sebagai provinsi dengan jumlah penduduk sekitar 15 juta jiwa, Sumut menjadi nomor 4 terbesar di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sehingga di Pulau Sumatera, potensi pengembangan ekonomi syariah oleh MES begitu besar, termasuk pemilihan Sumut sebagai tuan rumah pelaksanaan Rakoswil ini.

“Kita dari sisi pemerintah terus mendukung pengembangan ekonomi syariah. Berbagai upaya dan kebijakan juga telah dilakukan, dan ini diikuti oleh pemerintah di 33 kabupaten/kota yang ada di Sumatera Utara. Semoga pada masa yang akan datang, perkembangannya jauh lebih cepat lagi, lebih pesat lagi,” ucap Fatoni.

Sementara Sekretaris IV Pengurus Pusat MES Teguh Santosa mengatakan bahwa rapat konsolidasi diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi yang baik dan disambut oleh seluruh pengurus di wilayah Sumatera. Sebagaimana kegiatan serupa juga dilangsungkan di berbagai tempat seperti Inonesia Timur dan Kalimantan.

Selaku Tuan Rumah Rakoswil, Ketua PW MES Sumut Musa Rajekshah mengungkapkan bahwa konsolidasi yang berlangsung Jumat-Minggu, 15-17 November 2024 merupakan amanah dari pengurus pusat. Sebagaimana targetnya adalah memasyarakatkan ekonomi syariah, seperti mendatangi berbagai UMKM, serta menyosialisasikan pentingnya penerapan sistem ekonomi ini bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Banyak sekali potensi di Sumut, karena banyak masyarakat pelaku UMKM yang perlu bantuan baik mendampingi sekaligus juga permodalan bagi pelaku usaha. Jadi dengan adanya penopang dari pemerintah, maka konsep ekonomi syariah ini bisa berjalan baik dan kesejahteraan meningkat. Karena kita (MES) juga tidak bisa jalan sendiri tanpa dukungan pemerintah,” ucap Musa.

Hadir dalam rapat tersebut, di antaranya Sultan Deli Mahmud Arya Lamanjiji, serta para pimpinan universitas, instansi vertikal dan pimpinan MES tingkat provinsi se-Sumatera. Turut mendampingi Pj Gubernur, Asisten Ekbang Effendy Pohan dan Kepala BKAD Rahmadani Lubis, serta pejabat lainnya.Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *